Kamis, 24 Juni 2010

PAUD Semakin Dipahami Warga Pedesaan


Tingkat pemahaman warga pedesaan atas pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) kian hari semakin meningkat. Buktinya, pada akhir ajaran tahun 2010 ini sebagian orang tua telah mendaftarkan anak-anaknya kepada salah satu lembaga pendidikan itu.

Seperti halnya yang terjadi di PAUD Nurhidayah yang berlokasi di Kp Pananggayan Kaler RT 12/04 Desa Tajursidang Kecamatan Sukatani, Purwakarta. PAUD yang berdiri sejak satu tahun yang lalu itu terus diminati calon peserta didik. Walhasil, jumlah calon peserta didik PAUD itu melonjak tinggi.

“Tahun ajaran lalu, kami hanya menampung 20 anak. Sekarang, baru akhir ajaran saja, sudah ada yang mendaftar 28 anak. Mungkin, sampai pada ajaran baru nanti jumlah anak yang daftar bisa mencapai 35 sampai 40 anak,” ujar Ketua Pengelola PAUD Nurhidayah, Drs Ahmad Patoni, Minggu (20/6) usai menggelar acara perpisahan peserta didik ajaran tahun 2009-2010.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati H Dudung B Supardi, perwakilan dari unsur Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Bagian Kesejahteraan Rakyat, serta sejumlah pimpinan partai politik dan para pengusaha di Purwakarta. Selain itu, kehadiran ratusan jamaah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) semakin memeriahkan acara itu.

Dikatakan Patoni, banyaknya jumlah peserta didik yang daftar tersebut sebagai bukti meningkatnya pemahaman para orang tua untuk mendidik anaknya sejak dini. Hal ini sebagai bentuk keberhasilan pemerintah dalam menciptakan PAUD tersebut. “Karena tahu sendiri, yang namanya masyarakat pedesaan, masih banyak yang kurang memperhatikan pendidikan anak-anaknya,” ucap dia.

Menurutnya, keberadaan PAUD di daerah pedesaan masih terbilang baru. Para orang tua mengenal lembaga pendidikan itu setelah berdirinya PAUD di daerahnya masing-masing. Seperti halnya yang dialami warga Desa Tajursidang yang terletak sebelah selatan Waduk Jatiluhur itu. Warga di sana, belum seluruhnya memahami pentingnya pendidikan anak-anaknya pada usia 0 sampai 6 tahun.

“Yang mereka kenal baru pendidikan pada usia SD saja. Untuk melanjutkan ke SMP maupun ke SMA saja masih minim. Apalagi pendidikan usia dini. Ditambah lagi dengan sarana dan prasarana PAUD itu yang masih jarang berdiri di pedesaan,” ungkapnya.

Maka dari itu, pihaknya berharap agar pemerintah terus mempasilitasi kelengkapan sarana dan prasarana PAUD. Karena tanpa dukungan pemerintah, keberlangsungan pendidikan tersebut bisa terhambat. Sementara, sebagian besar diberdirikannya PAUD hanya sebagai partisipasi dari masyarakat.****

Tidak ada komentar: