Sabtu, 09 Januari 2010

Banyak Warga Pedesaan Kurang Peduli PAUD


MENYELENGGARAKAN pendidikan usia dini ternyata bukan hal yang mudah. Terutama di wilayah pedesaan yang masih banyak warga yang kurang peduli terhadap pendidikan. Ketua Penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Nurhidayah, Drs Ahmad Panoni, mengatakan, perjuangan penyelenggara pendidikan usia dini di pedesaan harus dilakukan dengan pekerjaan ekstra.

“Seperti kurang begitu peduli, banyak orang tua anak yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya. Mau masuk atau tidak, seperti tidak ada dukungan dari orang tua. Sehingga kami harus selalu mengarahkan mereka untuk selalu datang ke tempat belajar,” ujar Patoni.

Jika terdapat peserta belajar yang tidak masuk, kata dia, dirinya kerap memerintahkan tutor mencari tahu penyebabnya. Khawatir jika keinginan anak untuk belajar, harus terhenti karena orang tuanya yang kurang peduli. “Memang kenyataanya masih banyak warga seperti itu. Sehingga kami harus memberikan nasehat kepada orang tuanya untuk mementingkan pendidikan anak,” lanjutnya.

Ia mengakui, jika selama ini tempat belajar PAUD Nurhidayah belum sangat tidak layak. Baik dari sarana maupun prasarana belajar mengajar. Wajar jika anak maupun orang tuanya kurang begitu tertarik dengan pendidikan anak usia dini. Kendati begitu, pihak telah bertekad untuk memberikan pendidikan anak.

Di tahun ajaran, warga yang mendaftarkan anaknya masuk ke PAUD masih cukup minim. Dari sekian ribu warga di sekitar lokasi PAUD Nurhidayah di Desa Tajursindang Kecamatan Sukatani Purwakarta, hanya terdapat puluhan orang tua yang mendaftar. Sisanya, mereka lebih memilih langsung memberikan pendidikan kepada anak diusia sekolah dasar.

“Masih untung bagi orang tua yang mau memasukan anaknya ke sekolah dasar. Karena di sini, masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan anak-anaknya. Sehingga anak mereka menjadi buta hurup,” sebut Patoni, seraya menambahkan, bagi orang tua seperti itu saat ini paling hanya sekitar dua persennya saja. Kebanyakan sekarang sudah mulai memahami terhadap pendidikan anak.***

Tidak ada komentar: